Makalah Kedudayaan Pangan Daerah
MAKANAN
KHAS SULAWESI TENGGARA
“MUNA”
Disusun OLEH:
KELOMPOK II
KETUA : AGUSWINARTO (D1C1 13 066)
ANGGOTA : DARWIN HAMENTE (D1C1 13 092)
FEREN (D1C1 13 089)
MAGNALIA MINAULA (D1C1 13 112)
NANDAR KUSRAIL SIPA (D1C1 13 096)
SITTI SUMARNI (D1C1 13 080)
SUMARNI (D1C1 13 079)
SYAHRUL
(D1C1 13 060)
UNIVERSITAS HALU
OLEO
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena atas Rahmat dan Karunia_Nya
sehingga penulis dapat menyelesikan penulisan makalah Kebudayaan Pangan Daerah
dengan judul Makanan
Khas Sulawesi Tenggara (Muna)” dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun makalah ini
adalah hasil dari usaha dan kerja dari kelompok II. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Kendari, Februari
2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................................2
Daftar
isi:...................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belaakang.......................................................................................................4
B.
Rumusan
Masalah....................................................................................................4
C.
Tujuan
dan Manfaat.................................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makanan Khas Daerah Muna..................................................................................6
1.
Kabuto...........................................................................................................6
2.
Kambuse........................................................................................................7
3.Katumbu.........................................................................................................7
4.
Kambewe.......................................................................................................7
5. Kasoami.........................................................................................................8
6. Kadada
Katembe............................................................................................8
7.
Kaparende......................................................................................................9
8. Tunuha............................................................................................................9
9.
Cucuru..........................................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran
......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang selalu
meningkat seiring perkembangan zaman. Perkembangan zaman dan masuknya budaya luar
ke Indonesia mengakibatkan timbulnya berbagai macam jenis makanan baru sehingga
makanan lokal yang bersifat tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat.
Indonesia merupakan suatu negara
yang memiliki berbagai macam kuliner khas di setiap daerah-daerahnya, namun
banyak dari makanan tersebut masih tergolong sangat tradisional. Perkembangan
zaman menyebabkan banyak dari masyarkat Indonesia sedikit demi sedikit mulai
tergiur dengan makanan modern dan bahkan mulai meninggalkan budaya pangan
daerahnya. Hal ini terjadi juga di daerah Sulawesi Tenggara dengan suku yang
dominan diantaranya adalah suku Tolaki, Buton, Muna, Wakatobi, Wawonii dan
masih banyak lagi. Setiap suku di Sulawesi Tenggara ini memiliki budaya pangan
lokal yang berbeda-beda namun masih memiliki kemiripan baik dari segi bahan,
proses pembuatan maupun cara mengonsumsinya.
Daerah Muna merupakan salah satu
daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki beragam makanan khas daerah yang
tergolong tradisional diantaranya adalah kabuto, kambuse, kambewe, kasoami atau
kahogo, kapusu, kaparende, kadada katembe atau sayur bening khas Muna dan lain
sebagainya. Beberapa dari makanan ini sudah tidak dikenal lagi oleh masyarakat
khususnya generasi muda yang lebih memilih makanan bersifat modern. Hal ini akan
berakibat pada hilangnya budaya panagan lokal, padahal tanpa disadari makanan
lokal tiap daerah merupakan kekayaan bagi daerah tersebut. Oleh karena itu,
dibutuhkan berbagai upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal tersebut
mulai dari penanaman kesadaran kepada masyarakat bahkan dengan cara memasarkan
pangan lokal tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat inovasi atau
penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan pangan daerah agar dapat
diterima dengan baik oleh semua masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah makanan khas dari daerah Muna?
2. Apa yang membedakan antara makanan dari daerah Muna
dengan makanan di daerah lain di
Sulawesi Tenggara?
3. Bagaimana upaya untuk mempertahankan makanan khas
daerah Muna?
C.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah “Makanan Khas Sulawesi Tenggara (Muna)” adalah untuk mengetahui nama makanan khas dari
daerah Muna, bahan serta batas penyimpanan makanan tersebut.
Manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan makalah “Makanan Khas Sulawesi Tenggara (Muna)” adalah agar kita sebagai masyarakat Sulawesi
Tenggara mengetahui dan dapat mempertahankan makanan khas daerah Sulawesi
Tenggara serta mampu meningkatkan mutu serta kandungan gizi dari makanan
tersebut sehingga menjadi makanan yang sehat bagi seluruh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Makanan Khas Daerah Muna
Daerah Muna memiliki beragam makanan khas yang dari dulu
sudah menjadi makanan kesukaan masyarakat Muna. Makanan dari Muna ini
sebenarnya memiliki kesamaan dengan makanan-makanan dari daerah lain di
Sulawesi Tenggara, mulai dari bahan yang digunakan, cara pembuatannya maupun
cara mengonsumsinya. Walaupun demikian, tetap saja ada suatu ciri yang
membedakannya dengan daerah-daerah lain. Berikut ini adalah makanan khas dari
daerah Muna:
1. Kabuto
Pada
pembuatan kabuto ini dimulai dari ubi yang dikupas kemudian dikeringkan selama
tiga hari di bawah sinar matahari sehingga memperoleh produk dalam keadaan
setengah kering, dilanjutkan dengan fermentasi semalam dan dikeringkan kembali.
Proses selanjutnya adalah memotong kecil-kecil ubi yang dikeringkan, kemudian
direndam selama 6 jam dan dimasak dengan cara direbus atau dikukus selama 30
menit. Kabuto yang telah siap disantap dapat bertahan selama satu 12 jam dan
untuk memperpanjang daya simpannya, maka dilakukan pemanasan kembali.
Kabuto ini biasa dicampur dengan
parutan kelapa saat dikonsumsi oleh masyarakat Muna. Selain itu, masyarakat
juga lebih suka mengonsumsi kabuto ini dengan ikan asin. Sehingga saat
mengonsumsi kabuto tanpa parutan kelapa dan ikan asin akan terasa kurang.
2.
Kambuse
Kambuse
merupakan makanan tradisional masyarakat Muna. Makanan ini terbuat dari jagung
putih yang sudah tua dan biasa juga disebut sebagai nasi jagung. Makanan ini
tebuat dari biji jagung yang direbus dalam larutan air kapur mendidih selama
2-3 jam. Setelah itu buang air kapur dan mencucinya dengan air bersih. Kemudian
proses terakhir adalah memasak ulang biji jagung dan bisa juga dicampur dengan
kacang merah secukupnya agar lebih sedap dan bergizi. Kambuse ini akan lebih
sedap jika dimakan dengan sayur bening
serta ikan asin.
3.
Katumbu
Makanan yang terbungkus oleh kulit jagung ini juga
merupakan salah satu makanan khas dari suku muna. Bahan dasar dari katumbu ini
adalah jagung tua yang telah dimasak
yang kemudian dicampur dengan kapur, setelah itu dicuci hingga bersih, kemudian
ditumbuk atau digiling, setelah itu campurkan dengan air secukupnya, tambah
garam seperlunya, santan, dan gula merah. Kemudian masukkan kedalam kulit
jagung, katumbu pun siap di hidangkan.
4.
Kambewe
Kambewe merupakan salah satu makanan khas dari suku muna
yang berbahan dasar dari jagung muda yang telah di sisir dan ditumbuk halus,
air kelapa, parutan gula
merah,
garam, dan kulit jagung. Adapun cara pembuatan kambewe ini yaitu dengan
mencampur jagung yang telah ditumbuk halus dengan air kelapa, gula merah,dan
garam yang kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ambil adonan sebanyak
dua sendok makan dan meletakkannya diatas selembaran kulit jagung, bungkus,
serta lipaat kedua ujung kulit jagung tersebut. Setelah itu dikukus hingga
matang kira-kira 20 menit, kambewe pun siap disajikan.
5.
Kasoami
Kasoami merupakan makanan tradisional yang paling terkenal di Sulawesi
Tenggara. Makanan ini juga cukup terkenal di daerah Muna. Kasoami memiliki
bahan dasar ubi kayu yang dikupas dan kemudian diparut dan diperas sehingga terpisah
antara air dan ampasnya. Setelah terpisaah antara ampas (tepung kaopi) dan air
ini, kita dapat membuat kasoami dengan cara mengukus ampas ubi kayu selama
30-40 menit tergantung dari ukuran.
6.
Kadada Katembe
Makanan yang berbahan dasar dari daun kelor ini merupakan
salah satu makanan khas suku muna. cara pembuatan dari kadada katembe ini yaitu
dengan memasakn air terlebih dahulu, setelah mendidih masukkan daun kelor yang
telah dibersihkan, kemudian satu atau dua menit masukkan garam,dan bumbu penyedap
rasa contohnya ajino moto kedalam masakan. Setelah beberapa menit makanan
diangkat dan siap untuk dihidangkan.
7.
Kaparende
Kaparende merupakan salah satu makanan faforit suku muna
yang berbahan dasar ikan dan ayam. Cara pembuatan dari kaparende ikan adalah
dengan memasukan ikan dalam panci yang berisi air yang mendidih, kemudian
masukan garam, ajino moto, asam dan bahan-bahan lain sesuai selera. Setelah itu
di masak sampai matang sekitarn 30 menit. Ikan kaparende siap untuk di
hidangkan.
Sedangkan
cara memasak ayam kaparende tidak menggunakan berbagai macam bumbu dapur
seperti yang terlihat pada daerah lain. Bahan-bahannya hanya terdiri dari
daging ayam segar, garam secukupnya, penyedap rasa, cabai, dan yang paling
utama adalah daun kedondong.
8. Tunuha
Tunuha
ini berasal dari ubi kayu yang diparut dan dicampur dengan gula merah dan biasa
juga dicampur parutan kelapa. Setelah itu, campuran dari bahan makanan ini
dimasukan dalam bambu atau tempurung kelapa yang ditutupi daun pisang dan kemudian
disimpan dalam tanah yang telah sengaja digali dan ditutupi dengan batu yang
telah dibakar hingga panas dalam waktu beberapa jam hingga masak.
9. Cucur
Cucur
terbuat dari tepung beras ketan, gula merah dan santan. Uniknya makanan ini
tidak semua orang dapat membuatnya. Untuk membentuk bulat dan berkelut pada tengahnya,
harus menggunakan keahlian khusus. Makanan ini biasanya disajikan pada
perkawinan atau syukuran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Daerah Muna
memiliki beragam makanan khas yang dari dulu sudah menjadi makanan kesukaan
masyarakat Muna. Berikut ini adalah makanan khas dari daerah Muna
diantaranya adalah kabuto, kambewe, katumbu, kasoami, tunuha, kambuse,
kaparende (ikan dan ayam), dan kadada katembe.
2. Makanan dari Muna sebenarnya memiliki kesamaan dengan
makanan-makanan dari daerah lain di Sulawesi Tenggara, mulai dari bahan yang
digunakan, cara pembuatannya maupun cara mengonsumsinya. Walaupun demikian,
tetap saja ada suatu ciri yang membedakannya dengan daerah-daerah lain.
3. Upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal
masyarakat Muna adalah dengan menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan dengan
cara memasarkan pangan lokal tersebut kepada masyarakat umum dengan membuat
inovasi atau penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan pangan daerah
agar dapat diterima dengan baik oleh semua masyarakat.
B.
Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembuatan makalah ini
adalah agar seluruh mahasiswa dapat menyadari betapa pentingnya mengetahui dan
mempertahankan makanan atau pangan lokal sehingga identitas daerah tetap
terjaga dan juga kepada tenaga pengajar agar memberikan pemahaman yang baik dan
menanamkan kesadaran kepada seluruh mahasiswanya agar dapat mempertahankan setiap
pangan lokal daerah masing-masing agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
·
halokdi.blogspot.com/2013/11/kambose-makanan-khas-masyarakat-
muna.html.
·
deviraissa.wordpress.com/2012/07/09/kambewe.html.
·
asnafaiza.blogspot.com/2010/11/kabuto-makanan-khas-muna-sulawesi.html.
ijin copas Ka
BalasHapus